Selasa, 15 November 2011

MENGENANG 10 NOVEMBER

SUTAN SOFIAN

Walaupun sudah berusia cukup lanjut H Sutan Sofian Idris masih sangat mengingat peristiwa 10 November 1945. Baginya, peris­tiwa tersebut me­rupakan contoh bagi pe­muda saat ini. Atas keberanian para pe­juang, kemerdekaan yang sudah berada ditangan bangsa Indonesia dapat di­per­tahankan.

Sebagai seorang pensiunan militer, dia sangat paham apa yang seharusnya di­lakukan bangsa ini. Baginya, bangsa yang besar adalah, bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya.

Menurut Sofian, terpilihnya Syafruddin Pra­wira Negara, dan Buya Hamka sebagai pahlawan nasional, merupakan berita yang cukup baik. tapi dia menilai, masih bayak tokoh Sumbar yang lain yang juga patut untuk diperjuangkan menjadi pahlawan na­sional.

“Kita memang sudah mulai lupa dengan sejarah, ada bayak hal tidak diketahui masya­­rakat pada saat ini . Pertama dari se­mbilan orang yang merumuskan UUD Dasar 1945, tiga orang diantarnya adalah orang Minang. Antara lain, Muhammad Hatta, Muhammad Yamin, dan H Agus Salim. Arti­nya, 33 persen tokoh sumatera barat me­nyumbang peletakan dasar negara ini.

Kedua, tiga orang penggagas Pancasila, Soharto, M Yamin, Supomo. Dari tiga orang tersebut, satu di ataranya adalah putera Minang. Ini artinya, 33 persen meletakkan dasar idiologi bangsa ini disumbangkan putera Minang. Ketiga. Coba anda katakan siapa pengagas utama teks proklamasi ke­merdekaan Indonesia? “Soekarno dan Hatta”, ini artinya 50 persen dari lahirnaya teks prokla­misi merupakan sumbangan pemuda Minang.

Ketika itu jumlah penduduk Indonesia sekitar 10 juta, dan jumlah penduduk Sumbar kurang dari 1. Dapat disimpulkan, masyarakat Minang yang hanya berjumlah yang minim mampu berkontribusi besar bagi 10 juta penduduk In­donesia.

“Harapan saya, bagi para pemuda, khusunya para pemuda Minang, mari kita kembali mem­balik-balik lagi buku sejarah. Dengan hal tersebut diharapkan mereka paham betapa strategisnya posisi pemuda minang pada zaman perjuangan bagi Indonesia. Saat ini, Sofian Idris meng­habiskan hari tuanya sebagai pengawas di SPBU Suka Indonusa Jl Khatib Sulaiman Padang. (h/yat)

Tidak ada komentar: