SUTAN SOFIAN
Walaupun sudah berusia cukup lanjut H Sutan Sofian Idris masih sangat mengingat peristiwa 10 November 1945. Baginya, peristiwa tersebut merupakan contoh bagi pemuda saat ini. Atas keberanian para pejuang, kemerdekaan yang sudah berada ditangan bangsa Indonesia dapat dipertahankan.
Sebagai seorang pensiunan militer, dia sangat paham apa yang seharusnya dilakukan bangsa ini. Baginya, bangsa yang besar adalah, bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya.
Menurut Sofian, terpilihnya Syafruddin Prawira Negara, dan Buya Hamka sebagai pahlawan nasional, merupakan berita yang cukup baik. tapi dia menilai, masih bayak tokoh Sumbar yang lain yang juga patut untuk diperjuangkan menjadi pahlawan nasional.
“Kita memang sudah mulai lupa dengan sejarah, ada bayak hal tidak diketahui masyarakat pada saat ini . Pertama dari sembilan orang yang merumuskan UUD Dasar 1945, tiga orang diantarnya adalah orang Minang. Antara lain, Muhammad Hatta, Muhammad Yamin, dan H Agus Salim. Artinya, 33 persen tokoh sumatera barat menyumbang peletakan dasar negara ini.
Kedua, tiga orang penggagas Pancasila, Soharto, M Yamin, Supomo. Dari tiga orang tersebut, satu di ataranya adalah putera Minang. Ini artinya, 33 persen meletakkan dasar idiologi bangsa ini disumbangkan putera Minang. Ketiga. Coba anda katakan siapa pengagas utama teks proklamasi kemerdekaan Indonesia? “Soekarno dan Hatta”, ini artinya 50 persen dari lahirnaya teks proklamisi merupakan sumbangan pemuda Minang.
Ketika itu jumlah penduduk Indonesia sekitar 10 juta, dan jumlah penduduk Sumbar kurang dari 1. Dapat disimpulkan, masyarakat Minang yang hanya berjumlah yang minim mampu berkontribusi besar bagi 10 juta penduduk Indonesia.
“Harapan saya, bagi para pemuda, khusunya para pemuda Minang, mari kita kembali membalik-balik lagi buku sejarah. Dengan hal tersebut diharapkan mereka paham betapa strategisnya posisi pemuda minang pada zaman perjuangan bagi Indonesia. Saat ini, Sofian Idris menghabiskan hari tuanya sebagai pengawas di SPBU Suka Indonusa Jl Khatib Sulaiman Padang. (h/yat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar