Senin, 07 Maret 2011

Diklat Harian Umum Haluan Dimulai

Padang, Haluan - program pelatihan jurnalistik harian umum Haluan angkatan pertama, yang bertemakan menciptakan jurnalis yang berkwalitas dan proesional untuk pertama kalinya digelar secara resmi di kantor redaksi harian haluan komplek bandara tabing, jl hamka padang senin (21/2). acara ini di hadiri oleh konsultan pengembangan media H. Hasril Chaniago, dan beberapa Dewan Redaksi H. Fachrul Rasyid, Syamsu Rizal. Kegiatan pelatihan ini dimulai tepat jam 9:05 wib dan berakhir jam 12:45 wib dengan dihadiri 30 orang peserta yang berasal dari beberapa kampus yang ada di Sumatra barat.
Pelatihan di sponsori oleh haluan media grup sebagai menagemen baru harian umum haluan, target yang akan dicapai dalam pelatihan ini adalah mencetak tenaga wartawan handal dalam dunia jurnalistik dengan maksud akan lahir para jurnalis-jurnalis yang memiliki kompetensi dalam bidangnya sehingga mampu memberikan pencerahan pada masyarakat, ini sesuai dengan moto haluan sendiri “harian umum haluan mencerdaskan kehidupan masyarakat”.
Syamsu rizal sebagai tim kerja redaksi harian umum haluan merangkap sebagai pembimbing peserta diklat menjadi pemandu acara ini hingga selesai, sebagai pembicara pertama dilakoni oleh dewan redaksi H. Fachrul Rasyid yang telah malang melintang dalam dunia jurnanlis pernah bersama Koran tempo dan gatra di Jakarta. Pelatihan perdana ini berlangsung santai dengan metode sharing. Kejeniusan Fachrur Rasyid tanpak jelas dari uaraian yang ia berikan kepada peserta pelatihan, sebagamana ia begitu gamlangnya mengurai angka-angka penduduk sumtera barat sampai jumlah professor yang ada di daerah tersebut dengan menghubungkannya dengan apa dampak terhadap masyarakat. Ia juga mengulas bagaimana muliannya profesi sebagai seorang wartawan sebagai penghubung antara pemerintah dan masyarakat “ wartawan adalah wakil rakyat tanpa denwan” ungkapnya. Bapak asril chaniago yang datang beberapa saat kemudian menjadi pemateri kedua, dengan pengalamannya yang segudang dalam dunia jurnalistik ia berbagi pengalaman dengan peserta diklat, ia memulai dengan kalimat yang sederhana tapi memiliki sejuta makna “mana yang lebih penting ijazah atau keterampilan” unkapnya. Pertanyaan tersebut membuat 32 orang yang menjadi peserta diklat terdiam, ada yang menjawab ijazah lebih penting karena disatu sisi sebuah formalitas juga menentukan peluang seseorang, sebagain peserta diklat juga berpendapat keterampilan lebih penting karna sebuah ijazah tidak akan berguna tampa adanya kompetensi dalam bidang tersebut, bapak hasril menjawab dengan jawaban yang singkat “coba saudara lihat basrizal koto, sekarang mana yang lebih penting?” jawabnya. Diolog yang terjadi sangat menarik dan hangat.
Menjelang zuhur pemeteri beralih pada bapak Yurnaldi, seorang tokoh pers nasional yang yang kenyang manis pahitnya menjadi wartawan di majalah kompas, dibawah managemen baru haluan media grup wartawan senior ini diboyong dari harian kompas dan berlabuh di harian umum haluan, beliua memaparkan ilmu yang ia miliki dengan bahasa yang singkat, hampir labih kurang empat puluh lima menit berbicara banyak statmen menarik yang dilontarkanya “ sebagai seorang wartawan harus memiliki keberanian menggugat kreatif dan memiliki kemampuan bahasa yang baik” salah satu ucapan yang ia sampaikan
Acara berakhir jam 12:45 seiring ucapan salam dari pembimbing peserta diklat Syamsu rizal dan dilanjutkan dengan santap siang bersama dikator Redaksi Harian Umum Haluan komplek Bandara Tabing.(h.m/dyt)

Tidak ada komentar: